Entri Populer

Minggu, 06 November 2011

al Fatih

Muhammad Al Fatih merupakan pemuda yang mampu mewujudkan salah satu bisyaroh nubuwah. Kisah perjuangannya mampu menjadi inspirasi bagi para pejuang tegaknya syariat Islam dan khilafah dalam mewujudkan janji Allah dan bisyaroh nubuwah. Ada beberapa ibroh yang bisa kita ambil dari kisah selama hidupnya.

Mental al Fatih sejak kecil
Sejak kecil pada diri al Fatih sudah ditanamkan jiwa pemimpin terbaik, penakluk Konstantinopel, anak yang kelak akan mewujudkan sebuah bisayroh nubuwah. Syaikh Aaq Syamsudin, secara istiqomah mengajarkan dan mengulang-ulang bisyaroh nubuwah, kisah jihad dan futuhat para shahabat dan pendahulu al Fatih yang ingin menaklukkan Konstantinopel, serta yang terpenting adalah ketaatan totalitas pada Sang Kholiq. Sejarah telah mencatat, bahwa semenjak baligh hingga akhir hidupnya al Fatih tidak pernah meninggalkan shalat rowatib dan sholat tahajud, selama hidupnya ia menjadikan syariat selalu didepan matanya dan berusaha jangan sampai melanggar syariat yang Islam mulia ini.
Al Fatih juga manusia, sama seperti kita yang juga berjuang dan berdakwah demi tegaknya izzul Islam wal muslimin. Hanya mungkin kalau kita mau bertanya pada diri kita, sudah sejauh mana upaya kita untuk dapat mewujudkan bisyaroh nubuwah tegaknya kembali Daulah Khilafah ‘Alaa Minhajin Nubuwah. Jika hanya untuk menaklukkan “sebuah kota” al Fatih sudah melakukan persiapan sejak dini dengan bermacam aktivitas untuk mengasah kemampuannya dan amal ibadah untuk selalu dekat dengan Allah, Bagaimana dengan kita yang memiliki cita-cita untuk menegakkan kembali Daulah Khilafah ‘Alaa Minhajin Nubuwah?
Pemuda yang berani menasehati pemimpin
Pada saat usianya masih belia, al Fatih sudah mendapatkan amanah untuk memimpin ibu kota Negara Khilafah menggantikan ayahnya Sulthan Murad II yang pergi beruzlah untuk bertaqorub kepada Allah. Ia laksanakan amanah itu dengan penuh tanggung jawab. Pada saat melaksanakan amanah ini, al Fatih mendapatkan serangan dari Pasukan Salib di Varna-Bulgaria. Terdesak karena masih minimnya jam terbang dalam menjalankan pemerintahan, kemudian ia meminta ayahnya untuk turun membantunya, namun ayahnya selalu menolaknya. Beberapa kali ia mengirim surat kepada ayahnya, namun bantuan yang diharapkan tak kunjung datang. Akhirnya, al-Fatih menulis surat kepada ayahnya yang isinya
Siapakah yang saat ini menjadi sulthan Saya atau ayah?
Kalau ayahanda yang menjadi sulthan, maka seharusnya seorang pemimpin berada di tengah rakyatnya dalam situasi seperti ini
Kalau Saya yang menjadi sulthan, maka sebagai pemimpin, saya perintahkan ayahanda sekarang juga untuk datang kemari ikut memimpin pasukan membela rakyat.
Jiwa pemberani untuk mengkoreksi pemimpin seperti yang pernah dilakukan al Fatih perlu untuk kita adopsi, apalagi di saat para pemimpin di negeri ini tidak menerapkan Syariat Islam, sering mendzolimi umat dan banyak yang bermaksiat kepada Allah. Bukankah Rasulullah saw pernah bersabda :
سَيِّدُ الشُّهَدَاءِ حَمْزَةُ بن عَبْدِ الْمُطَّلِبِ وَرَجُلٌ قَامَ إِلَى إِمَامٍ جَائِرٍ ، فَنَهَاهُ وَأَمَرَهُ ، فقتلُه
“Pemimpin para syuhada adalah Hamzah bin Abdul Muthalib, dan seseorang yang berdiri dihadapn pemimpin zhalim dan tidak adil, lalu dia mengajak dan mencegahnya hingga ia dibunuh.” (Al-Hakim dan At-Thabrani)
Ada yang berminat?
Catatan prestasi emas al Fatih
Keseriusan al Fatih dalam mewujudkan cita-cita untuk menaklukkan konstantinopel juga diikuti dengan berbagai catatan prestasi emasnya, diantaranya :
  1. Semenjak aqil baligh hingga meninggal dunia al Fatih tidak pernah meninggalkan sholat rowatib dan sholat tahajjud;
  2. Menjadi gubernur ibu kota daulah khilafah pada usia 21 tahun;
  3. Menguasai 7 bahasa pada usia 23 tahun;
  4. Membentuk Pasukan Inkisaria, sekitar 40.000 pasukan elit dengan program pelatihan terpadu sejak kecil dilatih fisik, akademis, strategi perang, ilmu ushul fiqh, dan semua disiplin ilmu lain. Setengah pasukan al-Fatih selalu melaksanakan tahajjud pada malam hari
  5. Pada tahun 1452 M, al Fatih membangun benteng Rumeli Hisari dengan tinggi 82 meter, dengan 5000 pekerja selesai dalam waktu 4 bulan
  6. Membuat The Great Turkish Bombard (first Supergun)
  7. Bersama pasukannya mampu memindahkan 70 kapal perang dari Selat Bosphorus menuju Selat Tanduk melalui Pegunungan Galata dalam waktu 1 malam dengan menggunakan tekhnologi yang ada pada waktu itu.
  8. Tepat pada hari Selasa tanggal 20 Jumadil Ula 857 H bertepatan tanggal 29 Mei 1453 M adalah “tanggal keramat” bagi bangsa Eropa karena pada tahun inilah al Fatih mendapat pertolongan dari Allah, berhasil mewujudkan bisyaroh nubuwah untuk menaklukan Konstantinopel setelah melewati 54 hari pertempuran dan 825 tahun penantian.
    Khutbah meraih kemenangan
    Sebelum menaklukkan Konstantinopel, ada khutbah yang disampaikan al Fatih untuk selurh pasukannya :
    “Jika penaklukan kota Konstantinopel sukses, maka sabda Rasulullah SAW telah menjadi kenyataan dan salah satu dari mukjizatnya telah terbukti, maka kita akan mendapatkan bagian dari apa yang telah menjadi janji dari hadits ini, yang berupa kemuliaan dan penghargaan. Oleh karena itu, sampaikanlah pada para pasukan satu persatu, bahwa kemenangan besar yang akan kita capai ini, akan menambah ketinggian dan kemuliaan Islam. Untuk itu, wajib bagi setiap pasukan, menjadikan syariat selalu didepan matanya dan jangan sampai ada diantara mereka yang melanggar syariat yang mulia ini. Hendaknya mereka tidak mengusik tempat-tempat peribadatan dan gereja-gereja. Hendaknya mereka jangan mengganggu para pendeta dan orang-orang lemah tak berdaya yang tidak ikut terjun dalam pertempuran”
    Dari khutbah diatas telah jelas bahwa al Fatih sadar bahwa kelak jika Ia berhasil menaklukkan Konstantinopel, hal itu semata-mata hanya atas pertolongan dan izin dari Allah SWT, bukan karena kemampuan strategi perang, kekuatan pasukan atau senjatanya. Maka al Fatih berpesan: “Untuk itu, wajib bagi setiap pasukan, menjadikan syariat selalu didepan matanya dan jangan sampai ada diantara mereka yang melanggar syariat yang mulia ini.
    Wasiat dari al Fatih
    Menjalani hari-hari terakhirnya setelah diracun, Muhammad al-fatih merasaan kematian mungkin akan segera datang. Ia telah lakukan apa yang ia bisa rasa bisa. Ia telah jalani apa yang ia yakini mesti. Ia telah berikan apa yang ia anggap punya. Ia tunaikan apa yang ia tahu itu menjadi tanggungjawabnya. Maka bila takdir telah membuatnya berkuasa di usia muda dan harus membuatnya mati dalam usia yang belum terlalu tua, hari itu ia merasa layak bicara. Bila ia harus mencari alasan, mungkin hanya satu : ia telah bekerja.
    Tiga puluh satu tahun setelah dilaluinya dalam pegabdian, kerja, karya, yang luar biasa. Bila kemudian di hari itu ia hendak bicara, itu sudah semestinya. Ia hendak bicara atas apa yang telah dilakukannya, sebagai sebuah wasiat untuk anaknya yang akan meneruskan kepemimpinannya. Maka kepada anaknya ia sampaikan wasiat:
    “Aku sudah diambang kematian. Tapi aku berharap aku tidak kawatir, karena aku meninggalkan seseorang sepertimu. Jadilah seorang pemimpin yang adil, shalih dan penyayang. Rentangkan pengayomamu untuk rakyatmu, tanpa kecuali, bekerjalah untuk menyebarkan islam. Karena sesungguhnya itu merupakan kewajiban para penguasa di muka bumi. Dahuluklan urusan agama atas apapun urusan lainnya. Dan janganlah kamu jemu dan bosan untuk terus menjalaninya. Janganlah engkau angkat jadi pegawaimu mereka yang tidak peduli dengan agama, yang tidak menjauhi dosa besar, dan yang tenggelam dalam dosa. Jauhilah olehmu bid’ah yang merusak. Jagalah setap jengkal tanah islam dengan jihad. Lindungi harta di baitul maal jangan sampai binasa. Janganlah sekali-kali tanganmu mengambil harta rakyatmu kecuali dengan cara yang benar sesuai ketentuan islam. Pastikan mereka yang lemah mendapatkan jaminan kekuatan darimu. Berikanlah penghormatanmu untuk siapa yang memang berhak.”
    “Ketahuilah, sesungguhnya para ulama adalah poros kekuatan di tengah tubuh negara, maka muliakanlah mereka. Semangati mereka. Bila ada dari mereka  yang tinggal di negeri lain, hadirkanlah dan hormatilah mereka. Cukupilah keperluan mereka.”
    “Berhati-hatilah, waspadalah, jangan sampai engkau tertipu oleh harta maupun tentara. Jangan sampai engkau jauhkan ahli syari’at dari pintumu. Jangan sampai engkau cenderung kepada pekerjaan yang bertentangan dengan ajaran islam. Karena sesungguhnya agama itulah tujuan kta, hidayah itulah jalan kita. Dan oleh sebab itu kita dimenangkan.”
    “Ambilah dariku pelajaran ini. Aku hadir ke negeri ini bagaikan seekor semut kecil. Lalu allah memberi nikmat yang besar ini. Maka tetaplah di jalan yang telah aku lalui. Bekerjalah untuk memuliakan agama islam ini, menghormati umatnya. Janganlah engkau hamburkan uang negara, berfoya-foya, dan menggunakannya melampaui batas yang semestinya. Sungguh itu semua adalah sebab-sebab terbesar datangnya kehancuran.”
    Itulah wasiat al-Fatih. Ia telah mencatatkan tinta emas dalam sejarah dan mengukir prestasi yang insya Allah layak dibanggakan dihadapan Allah SWT dengan membuktikan pada dunia melalui usaha yang nyata. Kini tinggal kita wahai Saudaraku, yang akan merealisasikan hadits Rasulullah SAW “….tsumma takuunu khilafatan ‘ala minhajin nubuwwah” dengan fikrah Islam dan thoriqah Rasulullah sebagai senjata kita, akan segera kita taklukkan atas izin Allah, ideologi Kapitalis yang saat ini sebagai benteng kuat di benak seluruh penguasa kaum muslim, dan kita dirikan diatas puing-puingnya Negara KHILAFAH ISLAMIYAH!!! ALLAHU AKBAR!!!
    Wallahu a’laam bishowab.

    perjuangan Muhammad Al-Fatih

    dalam tulisan kali ini saya mencoba untuk mengisahkan seorang pemuda yang berhasil menjalankan misi pembebasan Constantinopel..Pemuda itu bernama Muhammad Tsany atau biasa dikenal sebagai Muhammad Al-Fatih atau dalam literatur barat disebut dengan nama Mehmed II.

    namun dalam tulisan ini saya tidak ingin ikut berlarut-larut dan tenggelam ttg beberapa kontroversi yang muncul terhadap diri beliau dan yang terjadi selama kesultanan Utsmani berlangsung*, karena tulisan ini dibuat hanya untuk mengambil pelajaran yang baik dari peristiwa pembebasan kota konstantinopel..

    sekarang kita mulai kisahnya:

    dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad bin Hambal dalam musnadnya :

    "Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam, pemimpin yang menaklukannya adalah sebaik-baik pemimpin, dan pasukan dibawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan"
    [H.R. Ahmad bin Hambal]**

    Usaha penaklukan Konstantinopel sebenarnya tidak hanya dilakukan sekali waktu saja, telah ada beberapa usaha untuk membebaskan kota ini sebelum akhiranya berhasil diebebaskan dan masuk ke dalam pangkuan Islam.

    Pasukan pertama yang tercatat berusaha membebaskan kota yang menjadi jantung peradaban dunia saat itu disamping Roma itu adalah pasukan yang diberangkatkan pada masa pemerintahan Muawiyah bin Abu Sufyan. Namun misi pertama tersebut tidak berhasil. Pada misi pertama ini tercatat nama Abu Ayyub al-Anshari, Sahabat Rasullah yang gugur dalam peperangan tersebut dan dimakamkan di bawah tembok Benteng Konstantinopel.
      
    hingga beberapa usaha selanjutnya pun berakhir demikian..

    kemudian sampailah pada pasukan yang dipimpin oleh Sultan ke-7 pada kesultanan Utsmani yang bernama Muhammad Tsany yang kemudian dikenal dengan Muhammad Al-Fatih atau Sultan Mehmed II, Putra dari Sultan Murad II yang berhasil membebaskan Konstantinopel pada usianya yang ke-21. sebuah prestasi yang luar biasa untuk pemuda seusia beliau, namun pada zaman tersebut hingga ke zaman Rasulullah pun memang dapat kita temui beberapa pemuda lain seperti Usaha ibn Zaid atau Zaid ibn Tsabit yang pernah memimpin pasukan Muslimin dalam usia belia. tapi tentunya prestasi yang diraih oleh Muhammad Al-Fatih perlu mendapat apresiasi lebih, karena semenjak itu, penyebaran Islam memasuki daratan Eropa menjadi lebih mudah, dan Islam semakin dikenal oleh dunia karena posisi Konstantinopel yang begitu strategis terhadap perdagangan dunia saat itu.

    Muhammad Al-Fatih telah menjadi sultan pada usianya yang ke-12 setelah Ayahnya menurunkan takhtanya kepada beliau, namun hanya berselang 2 tahun, jabatannya tersebut diambil alih kembali oleh ayahnya hingga usia beliau berumur 19 tahun (beberapa artikel menyebutkan di usia beliau yang ke-17).

    dan diusianya yang ke 21 beliau memimpin pasukan yang berhasil membebaskan Konstantinopel.

    ada beberapa kisah tentang kualitas keimanan beliau dan pasukannya,

    dari beberapa sumber yg belum bisa saya pertanggungjawabkan (seneng banget kalo ada yg mau bantu review):

    sebuah sumber menyebutkan yaitu ketika hari pertama beliau memasuki Kota Konstantinopel, beliau mengumpulkan pasukannya di Haghia Sophia untuk menjalankan shalat fardhu, kemudian beliau meminta salah seorang dari pasukannya untuk menjadi Imam Shalat mereka, tentu saja tidak ada yang berani menawarkan diri. kemudian sang Panglima berkata kepada pasukannya, siapa diantara mereka yang sejak balighnya hingga sekarang pernah meninggalkan shalat wajib untuk duduk, tidak ada satupun pasukan yang duduk. kemudian beliau berkata lagi, siapa diantara mereka yang sejak balighnya hingga sekarang pernah meninggalkan shalat sunnah rawatib untuk duduk, ada sebagian mereka yang duduk dan sebagian lainnya tetap berdiri, kemudian beliau berkata lagi, siapa diantara mereka yang sejak balighnya hingga sekarang pernah meninggalkan shalat tahajud untuk duduk, semua pasukannya duduk, hingga hanya sang panglima saja yang berdiri. dan akhirnya beliaulah yang menjadi imam shalat mereka.


    atau sumber lain mengatakan bahwa setengah dari pasukan beliau tidak pernah meninggalkan shalat tahajud selain diri beliau yang tidak pernah meningglakan shalat tahajud dan sunnah rawatib sejak balighnya hingga wafatnya.

    tapi pada umumnya, dari mulai sumber yang bisa dipertanggungjawabkan sampe yg belum bisa, mengatakan bahwa beliau memiliki prestasi yang patut diakui dalam hal menjaga shalat wajib maupun sunnah..

    hal ini menggambarkan kualitas keshalihan dari panglima pasukan yaitu Muhammad Al-Fatih dan pasukannya, bahwa mereka begitu berusaha menjaga sunnah Rasulullah.

    kemudian ada kisah yang juga menarik dalam pembebasan Konstantinopel, yaitu saat armada Muhammad Al-Fatih yang harus melewati sebuah celah yang bernama golden horn agar dapat mendekati benteng terlemah Konstantinopel.


    sebelumnya perlu diketahui bahwa benteng konstantinopel terdiri dari 3 lapis yang sangat sulit untuk ditembus. Pada saat peperangan tersebut, ada seorang ahli persenjataan asal Hungaria yang bernama Urban yang mempunyai sebuah teknologi meriam yang disebut basilic, dimana saat itu meriam masih sangat jarang digunakan. pada awalnya basilic ini ditawarkan kepada kaisar konstantinopel, namun karena harga yang ditawarkan terlalu mahal, maka ia ditolak, dan akhirnya ia tawarkan kepada Sultan Muhammad al Fatih yang lalu membelinya dengan harga 4 kali harga yang ditawarkan. (ckckck...kaya bener ni sultan..hehe)

    kemudian bisa dilihat peta golden horn di atas ya...

    golden horn sebagai sebuah celah di perairan pun juga merupakan pelabuhan alam, bila kapal-kapal pasukan Utsmani dapat menembus itu, maka mereka akan mendapatakan jarak tembak yang sangat baik untuk menembakkan meriam basilic mereka dan menghancurkan benteng konstantinopel. namun sayangnya celah golden horn ini telah dipasangi rantai dibawah permukaan airnya, sehingga kapal perang kecilpun tidak bisa melewati wilayah perairan ini...(rantainya segede apa ya??)

    dan sampailah pada sebuah kisah heroisme yang sangat, sebagaimana setiap pasukan Muslim biasanya selalu memiliki kisah heroismenya sendiri-sendiri..Apa yang dilakukan oleh Muhammad Al-Fatih untuk mengatasi hal itu ???

    beliau mengangkut kapal-kapal perangnya melalui daratan....(Gileee bener!!kapal lewat darat)

    dari selat Bosporus 80 kapal-kapal perangnya diangkut lewat daratan, dengan menggunakan semacam rel yang dibuat dari pepohonan (kaya conveyor aja gitu)..(weleh..weleh...weleh...)

    hingga akhirnya mereka dapat mencapai titik yang bagus untuk menghancurkan benteng konstantinopel...

    dan membebaskan kota konstantinopel yang saat itu berada dibawah kekaisaran Byzantium..

    Muhammad Al-Fatih Sang Penakluk Konstantinopel 1453

    Muhammad Al-Fatih Sang Penakluk Konstantinopel 1453

    Kalau ada sosok yang ditunggu-tunggu kedatangannya sepanjang sejarah Islam, dimana setiap orang ingin menjadi sosok itu, maka dia adalah sang penakluk Konstantinopel. Bahkan para shahabat Nabi sendiri pun berebutan ingin menjadi orang yang diceritakan Nabi SAW dalam sabdanya.

    Betapa tidak, beliau SAW memang betul-betul memuji sosok itu. Sampai beliau SAW bilang dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bahwa sebaik-baik panglima adalah panglima tersebut, dan sebaik-baik pasukan adalah pasukan yang dipimpinnya.

    Siapa yang tidak ingin menjadi orang yang telah dipuji oleh Rasulullah SAW. Dan siapa yang tidak ingin menjadi penakluk Romawi. Di zaman itu, bisa menaklukkan Romawi tentunya sebuah prestasi besar. Sebab Romawi adalah kerajaan besar di Eropa yang sangat berpengaruh. Uang dinar (emas) yang digunakan oleh bangsa Arab, umumnya buatan Romawi. Romawi juga pernah mengalahkan kerajaan besar Persia.

    Bahkan salah satu surat dalam Al-Quran bernama Ruum (Bangsa Romawi), yaitu surat nomor 30, yang menggambarkan bahwa Romawi yang nota bene beragama Masehi itu akan berhasil mengalahkan Persia yang Majusi (penyembah api). Dan digambarkan dalam ayat itu bahwa saat mendengar kemenangan bangsa Romawi itu, para shahabat nabi yang disebut sebagai orang-orang beriman akan ikut berbahagia.

    Lalu menjadi tantangan tersendiri untuk dapat mengislamkan Romawi. Bahkan Rasulullah SAW sendiri telah berkirim surat kepada pimpinan tertinggi Romawi, yaitu Kaisar Heraklius yang bertahta di Konstantinopel. Ajakan Nabi SAW kepada Sang Kaisar memang tidak lantas disambut dengan masuk Islam. Kaisar dengan santun memang menolak masuk Islam, namun juga tidak bermusuhan, atau setidaknya tidak mengajak kepada peperangan.

    Dan beliau SAW sendiri yang mengatakan bahwa dari dua kota besar Romawi, Konstantinopel adalah kota yang pertama kali akan jatuh ke tangan umat Islam.

    Abdullah bin Amru bin Al-Ash berkata bahwa ketika kami duduk di sekeliling Rasulullah SAW untuk menulis, tiba-tiba beliau SAW ditanya tentang kota manakah yang akan futuh terlebih dahulu, Konstantinopel atau Roma. Rasulullah SAW menjawab,"Kota Heraklius terlebih dahulu (Konstantinopel)".

    Sayangnya penaklukan kota kebanggaan bangsa Romawi itu nyaris belum pernah ada yang mampu melakukannya. Tidak dari kalangan shahabat, tidak juga dari kalangan tabi`in, tidak juga dari kalangan khilafah Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah.

    Di masa shahabat, memang pasukan muslim sudah sangat dekat dengan kota itu, bahkan salah seorang shahabat yang menjadi anggota pasukannya dikuburkan di seberang pantainya, yaitu Abu Ayyub Al-Anshari radhiyallahuanhu. Tetapi tetap saja kota itu belum pernah jatuh ke tangan umat Islam sampai 800 tahun lamanya.

    Abu Ayyub Al-Anshari berkata,"Aku mendengar baginda Rasulullah SAW bersabda bahwa ada seorang lelaki shalih akan dikuburkan di bawah tembok tersebut, Dan aku juga ingin mendengar derap tapak kaki kuda yang membawa sebaik-baik raja, yang mana dia akan memimpin sebaik-baik tentara seperti yang telah diisyaratkan oleh baginda".

    Konstantinopel memang sebuah kota yang sangat kuat, dan hanya sosok yang kuat pula yang dapat menaklukkannya. Sepanjang sejarah kota itu menjadi kota pusat peradaban barat, dan memang tidak pernah ada satu pun lawan yang mampu menembus benteng pertahanannya. Benteng Bosporus memang terlalu tinggi temboknya, terlalu tebal dindingnya. Bahkan benteng itu dikelilingi oleh laut yang membuat musuh yang ingin menerobos akan frustasi.

    Namun akhirnya benteng itu jebol juga, dan kota Konstantinopel menyerah. Pahlawan muslim yang ditakdirkan menjadi orang yang telah dikabarkan Rasulullah SAW itu adalah Sultan Muhammad Al-Fatih. Al-Fatih adalah gelar untuk beliau yang maknanya Sang Penakluk atau Sang Pembebas. Karena beliau adalah orang yang berhasil membebaskan jantung Eropa ke tangan Islam.Beliau lahir pada 30 Maret 1432 dan wafat pada 3 Mei 1481. Al-Fatih sejak masih belia telah dididik dengan baik, sehingga telah mempunyai kepakaran dalam bidang ketentaraan, sains, matematika, dan juga ilmu-ilmu keislaman seperti bahasa Arab, ilmu tafsir, hadits, fiqih, ushul fiqih, sastra, dan lainnya. Beliau juga menguasai 6 bahasa saat berumur 21 tahun.

    Dari sudut pandang Islam, beliau dikenal sebagai seorang pemimpin yang hebat, pilih tanding, dan tawadhu` setelah Sultan Salahuddin Al-Ayyubi (pahlawan Islam dalam perang Salib) dan Sultan Saifuddin Mahmud Al-Qutuz (pahlawan Islam dalam peperangan di `Ain Al-Jalut melawan tentara Mongol).

    Kejayaannya dalam menaklukkan Konstantinopel menyebabkan banyak kawan dan lawan kagum dengan kepimpinannya serta taktik dan strategi peperangannya yang dikatakan mendahului pada zamannya dan juga kaedah pemilihan tenteranya. Ia merupakan anak didik Syekh Syamsuddin yang masih merupakan keturunan Abu Bakar As-Siddiq.

    Ia jugalah yang mengganti nama Konstantinopel menjadi Islambol (Islam keseluruhannya). Kini nama tersebut telah diganti oleh Mustafa Kemal Ataturk menjadi Istanbul. Untuk memperingati jasanya, Masjid Al Fatih telah dibangun di sebelah makamnya.

    Tentara Sultan Muhammad Al Fatih tidak pernah meninggalkan solat wajib sejak baligh dan separuh dari mereka tidak pernah meninggalkan solat tahajjud sejak baligh. Hanya Sulthan Muhammad Al Fatih saja yang tidak pernah meninggalkan solat wajib, tahajud dan shalat sunnah rawatib sejak baligh hingga saat kematiannya.

    Konstantinopel

    Istanbul atau yang dulu dikenal sebagai Konstantinopel, adalah salah satu kota termasyhur dunia. Kota ini tercatat dalam tinta emas sejarah Islam khususnya pada masa Kesultanan Utsmaniyah, ketika meluaskan wilayah sekaligus melebarkan pengaruh Islam di banyak negara. Konstantinopel ini didirikan tahun 330 M oleh Maharaja Bizantium yakni Constantine I. Kedudukannya yang strategis, membuatnya punya tempat istimewa ketika umat Islam memulai pertumbuhan di masa Kekaisaran Bizantium.

    Setelah proses persiapan yang teliti, akhirnya pasukan Sultan Muhammad Al-Fatih tiba di kota Konstantinopel pada hari Kamis 26 Rabiul Awal 857 H atau 6 April 1453 M. Di hadapan tentaranya, Sulthan Al-Fatih lebih dahulu berkhutbah mengingatkan tentang kelebihan jihad, kepentingan memuliakan niat dan harapan kemenangan di hadapan Allah SWT.

    Beliau juga membacakan ayat-ayat Al-Quran mengenainya serta hadis tentang pembukaan kota Konstantinopel. Ini semua memberikan semangat yang tinggi pada bala tentera dan lantas mereka menyambutnya dengan zikir, pujian dan doa kepada Allah.

    Sultan Muhammad Al-Fatih pun melancarkan serangan besar-besaran ke benteng Bizantium di sana. Takbir Allahu Akbar, Allahu Akbar! terus membahana di angkasa Konstantinopel seakan-akan meruntuhkan langit kota itu.

    Pada 27 Mei 1453, Sultan Muhammad Al-Fatih bersama tentaranya berusaha keras membersihkan diri di hadapan Allah SAW. Mereka memperbanyak shalat, doa, dan dzikir. Hingga tepat jam 1 pagi hari Selasa 20 Jumadil Awal 857 H atau bertepatan dengan tanggal 29 Mei 1453 M, serangan utama dilancarkan. Para mujahidin diperintahkan supaya meninggikan suara takbir kalimah tauhid sambil menyerang kota.

    Tentara Utsmaniyyah akhirnya berhasil menembus kota Konstantinopel melalui Pintu Edirne dan mereka mengibarkan bendera Daulah Utsmaniyyah di puncak kota. Kesungguhan dan semangat juang yang tinggi di kalangan tentara Al-Fatih, akhirnya berjaya mengantarkan cita-cita mereka.

    Muhammad Al-Fatih

       

     

    felix1
    Bisyarah adalah sebuah kabar gembira yang Allah turunkan kepada ummatnya, baik melalui al-Qur’an ataupun melalui ucapan rasulullah. Bisyarah adalah perlambang janji Allah dan menjadi penyemangat kaum muslim selama berabad-abad lamanya, keyakinan akan janji ALlah ini terpatri kuat di dalam jiwa kaum muslim dan menjadi harapan ditengah-tengah kepuusasaan, menjadi pengingat dalam kealpaan dan menjadi sebuah sumber energi yang tidak terbatas sampai kapanpun juga. Dengan bisyarah inilah kaum muslim berjuang dan menorehkan tinta emas dalam sejarah peradaban dunia.
    Salah satu bisyarah yang dapan menginspirasi setiap muslim adalah bisyarah rasulullah yang disampakan oleh Abdullah bin Amru pada shahabat:
    Abdullah bin Amru bin Al-Ash berkata, “bahwa ketika kami duduk di sekeliling Rasulullah SAW untuk menulis, tiba-tiba beliau SAW ditanya tentang kota manakah yang akan futuh terlebih dahulu, Konstantinopel atau Roma. Rasulullah SAW menjawab, “Kota Heraklius terlebih dahulu (maksudnya Konstantinopel) (HR Ahmad)
    Kalian pasti akan membebaskan Konstantinopel, sehebat-hebat Amir (panglima perang) adalah Amir-nya dan sekuat-kuatnya pasukan adalah pasukannya (HR Ahmad)
    Ini adalah sebuah bisyarah, petunjuk dan kabar gembira bagi kaum muslim bahwa dua pilar peradaban barat pada waktu itu yang dijadikan simbol yaitu: Kota Roma (Romawi Barat) dan Kota Konstantinopel (Romawi Timur) akan diberikan dan dibebaskan oleh kaum muslim.
    Dan hal ini menjadi penyemangat para Khalifah untuk melakukan futuhat, tercatat dalam sejarah bahwa Abu Ayyub al-Anshari (44 H) pada Khalifah Muawiyyah bin Abu Sufyan adalah orang yang pertama kali ingin merealisasikan janji Allah tersebut, namun karena kondisi fisik beliau tidak mampu memenuhinya, walaupun begitu, beliau meminta agar jasadnya dikuburkan di bawah kaki pasukan kaum muslim terdepan pada saat ekspedisi itu sebagai sebuah milestone bagi mujahid selanjutnya. Lalu Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik (98 H) pada masa Kekhalifahan Umayyah, Khalifah Harun al-Rasyid (190 H) masa Kekhalifahan Abasiyyah, Khalifah Beyazid I (796 H) masa Kekhalifahan Utsmanityyah, Khalifah Murad II (824 H) masa Kekhalifahan Utsmaniyyah juga tercatat dalam usaha penaklukan konstantinopel, tetapi karena satu dan lain hal, Allah belum mengizinkan kaum muslim memenangkan pertempuran itu.
    Konstantinopel merupakan salah satu kota terpenting di dunia, kota ini memiliki benteng yang tidak tertembus yang dibangun pada tahun 330 M. oleh Kaisar Byzantium yaitu Constantine I. Konstaninopel memiliki posisi yang sangat penting di mata dunia. Sejak didirikannya, pemerintahan Byzantium telah menjadikannya sebagai ibukota pemerintahan Byzantium. Konstantinopel merupakan salah satu kota terbesar dan benteng terkuat di dunia saat itu, dikelilingi lautan dari tiga sisi sekaligus, yaitu selat Bosphorus, Laut Marmarah dan Tanduk Emas (golden horn) yang dijaga dengan rantai yang sangat besar, hingga tidak memungkinkan untuk masuknya kapal musuh ke dalamnya. Pentingnya posisi konstantinopel ini digambarkan oleh napoleon dengan kata-kata “…..kalaulah dunia ini sebuah negara, maka Konstantinopel inilah yang paling layak menjadi ibukota negaranya!”.
    Felix2
    Adalah Muhamamd II atau selanjutnya dikenal sebagai Muhammad al-Fatih, yang akan menaklukan kota ini, sejak kecil dia telah dididik oleh ulama-ulama besar pada zamannya, khususnya Syaikh Aaq Syamsuddin yang tidak hanya menanamkan kemampuan beragama dan ilmu Islam, tetapi juga membentuk mental pembebas pada diri Mumammad al-Fatih. Beliau selalu membekali al-Fatih dengan cerita dan kisah para penakluk, kisah syahid dan mulianya para mujahid, dan selalu mengingatkan Muhammad II tentang bisyarah rasulullah dan janji Allah yang menjadikan seorang anak kecil bernama Muhammad II memiliki mental seorang penakluk.
    Felix3
    Maka tidak mengherankan ketika berumur 23 tahun, al-Fatih telah menguasai 7 bahasa dan dia telah memimpin ibukota Khilafah Islam di Adrianopel (Edirne) sejak berumur 21 tahun (ada yang memberikan keterangan dia telah matang dalam politik sejak 12 tahun). Sebagian besar hidup al-Fatih berada diatas kuda, dan beliau tidak pernah meninggalkan shalat rawatib dan tahajjudnya untuk menjaga kedekatannya dengan Allah dan memohon pertolongan dan idzinnya atas keinginannya yang telah terpancang kuat dari awal: Menaklukan Konstantinopel.
    Diapun sadar untuk menaklukkan konstantiopel dia membutuhkan perencanaan yang baik dan orang-orang yang bisa diandalkan, maka diapun membentuk dan mengumpulkan pasukan elit yang dinamakan Janissaries, yang dilatih dengan ilmu agama, fisik, taktik dan segala yang dibutuhkan oleh tentara, dan pendidikan ini dilaksanakan sejak dini, dan khusus dipersiapkan untuk penaklukan konstantinopel. 40.00 orang yang loyal kepada Allah dan rasul-Nya pun berkumpul dalam penugasan ini. Selain itu dia juga mengamankan selat bosphorus yang menjadi nadi utama perdagangan dan transportasi bagi konstantinopel dengan membangun benteng dengan 7 menara citadel yang selesai dalam waktu kurang dari 4 bulan.
    Tetapi konstantinopel bukanlah kota yang mudah ditaklukkan, kota ini menahan serangan dari berbagai penjuru dunia dan berhasil menetralkan semua ancaman yang datang kepadanya karena memiliki sistem pertahanan yang sangat maju pada zamannya, yaitu tembok yang luar biasa tebal dan tinggi, tingginya sekitar 30 m dan tebal 9 m, tidak ada satupun teknologi yang dapat menghancurkan dan menembus tembok ini pada masa lalu. Dan untuk inilah al-Fatih menugaskan khusus pembuatan senjata yang dapat mengatasi tembok ini.
    Setelah mempersiapkan meriam raksasa yang dapat melontarkan peluru seberat 700 kg, al-Fatih lalu mempersiapkan 250.000 total pasukannya yang terbagi menjadi 3, yaitu pasukan laut dengan 400 kapal perang menyerang melalui laut marmara, kapal-kapal kecil untuk menembus selat tanduk, dan sisanya melalui jalan darat menyerang dari sebelah barat konstantinopel, awal penyerangan ini dilakukan pada tanggal 6 April 1453, yang terkenal dengan The Siege of Constantinple.
    Keseluruhan pasukan al-Fatih dapat direpotkan oleh pasukan konstantinopel yang bertahan di bentengnya, belum lagi serangan bantuan dari negeri kristen lewat laut menambah beratnya pertempuran yang harus dihadapi oleh al-Fatih, sampai tanggal 21 April 1453 tidak sedikitpun tanda-tanda kemenangan akan dicapai pasukan al-Fatih, lalu akhirnya mereka mencoba suatu cara yang tidak terbayangkan kecuali orang yang beriman. Dalam waktu semalam 70 kapal pindah dari selat bosphorus menuju selat tanduk dengan menggunakan tenaga manusia. Yilmaz Oztuna di dalam bukunya Osmanli Tarihi menceritakan salah seorang ahli sejarah tentang Byzantium mengatakan:
    “kami tidak pernah melihat dan tidak pernah mendengar sebelumnya, sesuatu yang sangat luar biasa seperti ini. Muhammad Al-Fatih telah mengubah bumi menjadi lautan dan dia menyeberangkan kapal-kapalnya di puncak-puncak gunung sebagai pengganti gelombang-gelombang lautan. Sungguh kehebatannya jauh melebihi apa yang dilakukan oleh Alexander yang Agung,”
    Felix4
    70 Kapal al-Fatih dipindahkan dari Selat Bosphorus ke Selat Tanduk melalui Pegunungan Galata dalam waktu 1 malam
    Pengepungan ini terus berlanjut sampai dengan tanggal 27 Mei 1453, melihat kemenangan sudah dekat, Muhamamad al-Fatih mengumpulkan para pasukannya lalu berkhutbah didepan mereka:
    Jika penaklukan kota Konstantinopel sukses, maka sabda Rasulullah SAW telah menjadi kenyataan dan salah satu dari mukjizatnya telah terbukti, maka kita akan mendapatkan bagian dari apa yang telah menjadi janji dari hadits ini, yang berupa kemuliaan dan penghargaan. Oleh karena itu, sampaikanlah pada para pasukan satu persatu, bahwa kemenangan besar yang akan kita capai ini, akan menambah ketinggian dan kemuliaan Islam. Untuk itu, wajib bagi setiap pasukan, menjadikan syariat selalu didepan matanya dan jangan sampai ada diantara mereka yang melanggar syariat yang mulia ini. Hendaknya mereka tidak mengusik tempat-tempat peribadatan dan gereja-gereja. Hendaknya mereka jangan mengganggu para pendeta dan orang-orang lemah tak berdaya yang tidak ikut terjun dalam pertempuran
    Subhanallah, ini sebuah penegasan pada pasukannya bahwa kemenangan tidak akan bisa dicapai dengan mengandalkan kekuatan belaka, bukan pula karena kecerdasan dan strategi perang, Muhammad al-Fatih sangat memahami bahwa kemenangan hanya akan tercapai dengan izin dan pertolongan Allah.
    Maka ia meminta seluruh pasukannya bermunajat pada Allah, menjauhkan diri dari maksiat, bertahajjud pada malam harinya dan berpuasa pada esok harinya. Pada tanggal 29 Mei 1453, serangan terakhir dilancarkan, dan sebelum Ashar, al-Fatih sudah menginjakkan kakinya di gerbang masuk konstantinopel. Berakhirlah pengepungan selama 52 hari lamanya dan penantian panjang akan janji Allah selama 825 tahun lamanya. Konstantinopel dibebaskan kaum muslim melalui tangan al-Fatih!
    Bayangkan, kekuatan seperti apa yang bisa menjaga semangat, persatuan, dan kesabaran selama 52 hari perang dan lintas generasi dalam 825 tahun lamanya? Kekuatan seperti apa yang dapat menjadikan anak muda berumur 23 tahun menaklukan sebuah peradaban besar?
    Inilah yang dinamakan kekuatan percaya pada janji Allah dan bisyarah rasul-Nya. Kemampuan melihat tidak dengan mata tetapi dengan keimanan, kekuatan yang melebihi apapun, Beyond the Inspiration.
    They believe in something that can’t be seen by eyes! Allahuakbar!
    Konstantinopel telah takluk dan itu tidak akan terulang kembali karena posisi yang mulia dalam bisyarah rasulullah telah ditempati oleh Muhammad al-Fatih. Penaklukan kota Roma hanya menunggu waktu dan posisi kemuliaan itupun akan ditempati oleh satu orang. Tetapi ada satu bisyarah lagi yang rasulullah sampaikan pada kita, yang mengajak kita semuanya untuk merealisasikan itu.
    “Di tengah-tengah kalian terdapat zaman kenabian, atas izin Allah ia tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian. Ia ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan (kerajaan) yang zalim; ia juga ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan (kerajaan) diktator yang menyengsarakan; ia juga ada dan atas izin Alah akan tetap ada. Selanjutnya akan ada kembali Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian”. (HR. Ahmad)

    Sultan Mehmed II Penakluk Konstantinopel dan Vlad Dracula

     
     
     
     
     
     
    i
     
    3 Votes
    Quantcast
    (Makalah ini disampaikan dalam bedah buku Dracula, Pembantai Umat Islam dalam Perang Salib” di auditorium Fakultas Ilmu Budaya UGM Oleh: Ragil Nugroho)
    Membongkar Sebuah Kebohongan vlad_tepes_orig_edit-x01Kisah hidup Dracula merupakan salah satu contoh bentuk penjajahan sejarah yang begitu nyata yang dilakukan Barat. Kalau film Rambo merupakan suatu fiksi yang kemudian direproduksi agar seolah-olah menjadi nyata oleh Barat, maka Dracula merupakan kebalikannya, tokoh nyata yang direproduksi menjadi fiksi. Bermula dari novel buah karya Bram Stoker yang berjudul Dracula, sosok nyatanya kemudian semakin dikaburkan lewat film-film seperti Dracula’s Daughter (1936), Son of Dracula (1943), Hoorof of Dracula (1958), Nosferatu (1922)-yang dibuat ulang pada tahun 1979-dan film-film sejenis yang terus-menerus diproduksi. Lantas, siapa sebenarnya Dracula itu? foto0011Dalam buku berjudul “Dracula, Pembantai Umat Islam Dalam Perang Salib” karya Hyphatia Cneajna ini, sosok Dracula dikupas secara tuntas. Dalam buku ini dipaparkan bahwa Dracula merupakan pangeran Wallachia , keturunan Vlad Dracul. Dalam uraian Hyphatia tersebut sosok Dracula tidak bisa dilepaskan dari menjelang periode akhir Perang Salib. Dracula dilahirkan ketika peperangan antara Kerajaan Turki Ottoman-sebagai wakil Islam-dan Kerajaan Honggaria-sebagai wakil Kristen-semakin memanas. Kedua kerajaan tersebut berusaha saling mengalahkan untuk merebutkan wilayah-wilayah yang bisa dikuasai, baik yang berada di Eropa maupun Asia . Puncak dari peperangan ini adalah jatuhnya Konstantinopel- benteng Kristen-ke dalam penguasaan Kerajaan Turki Ottoman. Impale_large-x01Dalam babakan Perang Salib di atas Dracula merupakan salah satu panglima pasukan Salib. Dalam peran inilah Dracula banyak melakukan pembantain terhadap umat Islam. Hyphatia memperkirakan jumlah korban kekejaman Dracula mencapai 300.000 ribu umat Islam. Korban-korban tersebut dibunuh dengan berbagai cara-yang cara-cara tersebut bisa dikatakan sangat biadab-yaitu dibakar hidup-hidup, dipaku kepalanya, dan yang paling kejam adalah disula. Penyulaan merupakan cara penyiksaan yang amat kejam, yaitu seseorang ditusuk mulai dari anus dengan kayu sebesar lengan tangan orang dewasa yang ujungnya dilancipkan. Korban yang telah ditusuk kemudian dipancangkan sehingga kayu sula menembus hingga perut, kerongkongan, atau kepala. Sebagai gambaran bagaimana situasi ketika penyulaan berlangsung penulis mengutip pemaparan Hyphatia: impale_3-x01“Ketika matahari mulai meninggi Dracula memerintahkan penyulaan segera dimulai. Para prajurit melakukan perintah tersebut dengan cekatakan seolah robot yang telah dipogram. Begitu penyulaan dimulai lolong kesakitan dan jerit penderitaan segera memenuhi segala penjuru tempat itu. Mereka, umat Islam yang malang ini sedang menjemput ajal dengan cara yang begitu mengerikan. Mereka tak sempat lagi mengingat kenangan indah dan manis yang pernah mereka alami.” Tidak hanya orang dewasa saja yang menjadi korban penyulaan, tapi juga bayi. Hyphatia memberikan pemaparan tetang penyulaan terhadap bayi sebagai berikut: “Bayi-bayi yang disula tak sempat menangis lagi karena mereka langsung sekarat begitu ujung sula menembus perut mungilnya. Tubuh-tubuh para korban itu meregang di kayu sula untuk menjemput ajal.” Kekejaman seperti yang telah dipaparkan di atas itulah yang selama ini disembunyikan oleh Barat. Menurut Hyphatia hal ini terjadi karena dua sebab. Pertama, pembantaian yang dilakukan Dracula terhadap umat Islam tidak bisa dilepaskan dari Perang Salib. Negara-negara Barat yang pada masa Perang Salib menjadi pendukung utama pasukan Salib tak mau tercoreng wajahnya. Mereka yang getol mengorek-ngorek pembantaian Hilter dan Pol Pot akan enggan membuka borok mereka sendiri. Hal ini sudah menjadi tabiat Barat yang selalu ingin menang sendiri. Kedua, Dracula merupakan pahlawan bagi pasukan Salib. Betapapun kejamnya Dracula maka dia akan selalu dilindungi nama baiknya. Dan, sampai saat ini di Rumania , Dracula masih menjadi pahlawan. Sebagaimana sebagian besar sejarah pahlawan-pahlawan pasti akan diambil sosok superheronya dan dibuang segala kejelekan, kejahatan dan kelemahannya.
    Bram Stroker, Pengarang Cerita Dracula
    Bram Stroker, Pengarang Cerita Dracula
    Guna menutup kedok kekejaman mereka, Barat terus-menerus menyembunyikan siapa sebenarnya Dracula. Seperti yang telah dipaparkan di atas, baik lewat karya fiksi maupun film, mereka berusaha agar jati diri dari sosok Dracula yang sebenarnya tidak terkuak. Dan, harus diakui usaha Barat untuk mengubah sosok Dracula dari fakta menjadi fiksi ini cukup berhasil. Ukuran keberhasilan ini dapat dilihat dari seberapa banyak masyarakat-khususny a umat Islam sendiri-yang mengetahui tentang siapa sebenarnya Dracula. Bila jumlah mereka dihitung bisa dipastikan amatlah sedikit, dan kalaupun mereka mengetahui tentang Dracula bisa dipastikan bahwa penjelasan yang diberikan tidak akan jauh dari penjelasan yang sudah umum selama ini bahwa Dracula merupakan vampir yang haus darah. Selain membongkar kebohongan yang dilakukan oleh Barat, dalam bukunya Hyphatia juga mengupas makna salib dalam kisah Dracula. Seperti yang telah umum diketahui bahwa penggambaran Dracula yang telah menjadi fiksi tidak bisa dilepaskan dari dua benda, bawang putih dan salib. Konon kabarnya hanya dengan kedua benda tersebut Dracula akan takut dan bisa dikalahkan. Menurut Hyphatia pengunaan simbol salib merupakan cara Barat untuk menghapus pahlawan dari musuh mereka-pahlawan dari pihak Islam-dan sekaligus untuk menunjukkan superioritas mereka.
    Sultan Mehmed II (Wikipedia)
    Sultan Mehmed II (Wikipedia)
    Siapa pahlawan yang berusaha dihapuskan oleh Barat tersebut? Tidak lain Sultan Mahmud II (di Barat dikenal sebagai Sultan Mehmed II). Sang Sultan merupakan penakluk Konstantinopel yang sekaligus penakluk Dracula. Ialah yang telah mengalahkan dan memenggal kepala Dracula di tepi Danua Snagov. Namun kenyataan ini berusaha dimungkiri oleh Barat. Mereka berusaha agar merekalah yang bisa mengalahkan Dracula. Maka diciptakanlah sebuah fiksi bahwa Dracula hanya bisa dikalahkan oleh salib. Tujuan dari semua ini selain hendak mengaburkan peranan Sultan Mahmud II juga sekaligus untuk menunjukkan bahwa merekalah yang paling superior, yang bisa mengalahkan Dracula si Haus Darah. Dan, sekali lagi usaha Barat ini bisa dikatakan berhasil.
    Utusan Sultan Mehmed II di Kastil Vlad Dracul (Wikipedia)
    Utusan Sultan Mehmed II di Kastil Vlad Dracul (Wikipedia)
    Selain yang telah dipaparkan di atas, buku “Dracula, Pembantai Umat Islam Dalam Perang Salib” karya Hyphatia Cneajna ini, juga memuat hal-hal yang selama tersembunyi sehingga belum banyak diketahui oleh masyarakat secara luas. Misalnya tentang kuburan Dracula yang sampai saat ini belum terungkap dengan jelas, keturunan Dracula, macam-macam penyiksaan Dracula dan sepak terjang Dracula yang lainnya.
    Sebagai penutup tulisan ini penulis ingin menarik suatu kesimpulan bahwa suatu penjajahan sejarah tidak kalah berbahayanya dengan bentuk penjajahan yang lain-politik, ekonomi, budaya, dll. Penjajahan sejarah ini dilakukan secara halus dan sistematis, yang apabila tidak jeli maka kita akan terperangkap di dalamnya. Oleh karena itu, sikap kritis terhadap sejarah merupakan hal yang amat dibutuhkan agar kita tidak terjerat dalam penjajahan sejarah. Sekiranya buku karya Hyphatia ini-walaupun masih merupakan langkah awal-bisa dijadikan pengingat agar kita selalu kritis terhadap sejarah karena ternyata penjajahan sejarah itu begitu nyata ada di depan kita. Wikipedia pun mengkonfirmasikan eksistensi historis Dracula yang membantai ribuan Muslim dengan cara menusuk/mensula (impale)

    Mengerjakan Soal/Rumus Matematika Langsung Dari MS-Word 2007


       
    Microsoft Word 2007 sebenarnya mempunyai banyak keunggulan selain yang sering ada ketahui tetapi ada banyak lagi kelebihan dari Microsoft Word 2007 yang mungkin belum diketahui banyak orang diantaranya adalah fungsinya untuk bisa langsung secara otomatis mengerjakan soal-soal Matematika, mungkin tools ini bisa sangat bermanfaat bagi anda yang ada kaitannya dengan Ilmu Matematika seperti Siswa, Guru, Mahasiswa, Dosen dll.
    Cara agar Microsoft Word 2007 bisa digunakan untuk melakukan perhitungan otomatis adalah terlebih dahulu kita harus menginstall Addins Math yang sudah disediakan oleh pihak Microsoft, jika sudah anda install coba dibuka Microsoft Word 2007 nya tampilan dari Addins Math ini seperti berikut ini :

    Kalau sudah seperti ini anda bisa langsung untuk membuat soal matematikanya misalnya seperti berikut :

    Jika sudah selesai untuk membuat soal seperti diatas, dan kita inginkan untuk mencari nilai dari x caranya adalah tinggal klik kanan pada persamaan matematika diatas pilih Solve for x seperti gambar berikut:

    Maka hasilnya untuk nilai x dan y adalah

    Selain itu anda bisa menampilkan hasil diatas dalam bentuk rentang nilai x dan y dalam bentuk 2D, caranya tinggal klik kanan pada rumus yang dimaksud pilih Plot in 2D, missal saya memilih nilai x = -y + 3 maka jika ditampilkan dalam bentuk 2D adalah sbb :

    Jika ingin menampilkan kedalam lembar kerja word tinggal di klik insert.
    Selain itu juga rumus diatas bisa ditampilkan dalam bentuk 3D, missal rumus 2x+2y = 6 akan saya tampilkan dalam bentuk 3D tinggal anda klik kanan kemudian pilih Plot Both Side in 3D, maka hasil dari rumus diatas jika ditampilkan kedalam bentuk 3D adalah :

    Jika ingin menampilkan kedalam lembar kerja word tinggal di klik insert.
    Silakan sekarang anda bisa berkreasi sesuai dengan kebutuhan anda, mungkin kelemahannya addins ini belum bisa untuk digunakan di Microsoft Word 2003.