Entri Populer

Minggu, 06 November 2011

perjuangan Muhammad Al-Fatih

dalam tulisan kali ini saya mencoba untuk mengisahkan seorang pemuda yang berhasil menjalankan misi pembebasan Constantinopel..Pemuda itu bernama Muhammad Tsany atau biasa dikenal sebagai Muhammad Al-Fatih atau dalam literatur barat disebut dengan nama Mehmed II.

namun dalam tulisan ini saya tidak ingin ikut berlarut-larut dan tenggelam ttg beberapa kontroversi yang muncul terhadap diri beliau dan yang terjadi selama kesultanan Utsmani berlangsung*, karena tulisan ini dibuat hanya untuk mengambil pelajaran yang baik dari peristiwa pembebasan kota konstantinopel..

sekarang kita mulai kisahnya:

dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad bin Hambal dalam musnadnya :

"Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam, pemimpin yang menaklukannya adalah sebaik-baik pemimpin, dan pasukan dibawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan"
[H.R. Ahmad bin Hambal]**

Usaha penaklukan Konstantinopel sebenarnya tidak hanya dilakukan sekali waktu saja, telah ada beberapa usaha untuk membebaskan kota ini sebelum akhiranya berhasil diebebaskan dan masuk ke dalam pangkuan Islam.

Pasukan pertama yang tercatat berusaha membebaskan kota yang menjadi jantung peradaban dunia saat itu disamping Roma itu adalah pasukan yang diberangkatkan pada masa pemerintahan Muawiyah bin Abu Sufyan. Namun misi pertama tersebut tidak berhasil. Pada misi pertama ini tercatat nama Abu Ayyub al-Anshari, Sahabat Rasullah yang gugur dalam peperangan tersebut dan dimakamkan di bawah tembok Benteng Konstantinopel.
  
hingga beberapa usaha selanjutnya pun berakhir demikian..

kemudian sampailah pada pasukan yang dipimpin oleh Sultan ke-7 pada kesultanan Utsmani yang bernama Muhammad Tsany yang kemudian dikenal dengan Muhammad Al-Fatih atau Sultan Mehmed II, Putra dari Sultan Murad II yang berhasil membebaskan Konstantinopel pada usianya yang ke-21. sebuah prestasi yang luar biasa untuk pemuda seusia beliau, namun pada zaman tersebut hingga ke zaman Rasulullah pun memang dapat kita temui beberapa pemuda lain seperti Usaha ibn Zaid atau Zaid ibn Tsabit yang pernah memimpin pasukan Muslimin dalam usia belia. tapi tentunya prestasi yang diraih oleh Muhammad Al-Fatih perlu mendapat apresiasi lebih, karena semenjak itu, penyebaran Islam memasuki daratan Eropa menjadi lebih mudah, dan Islam semakin dikenal oleh dunia karena posisi Konstantinopel yang begitu strategis terhadap perdagangan dunia saat itu.

Muhammad Al-Fatih telah menjadi sultan pada usianya yang ke-12 setelah Ayahnya menurunkan takhtanya kepada beliau, namun hanya berselang 2 tahun, jabatannya tersebut diambil alih kembali oleh ayahnya hingga usia beliau berumur 19 tahun (beberapa artikel menyebutkan di usia beliau yang ke-17).

dan diusianya yang ke 21 beliau memimpin pasukan yang berhasil membebaskan Konstantinopel.

ada beberapa kisah tentang kualitas keimanan beliau dan pasukannya,

dari beberapa sumber yg belum bisa saya pertanggungjawabkan (seneng banget kalo ada yg mau bantu review):

sebuah sumber menyebutkan yaitu ketika hari pertama beliau memasuki Kota Konstantinopel, beliau mengumpulkan pasukannya di Haghia Sophia untuk menjalankan shalat fardhu, kemudian beliau meminta salah seorang dari pasukannya untuk menjadi Imam Shalat mereka, tentu saja tidak ada yang berani menawarkan diri. kemudian sang Panglima berkata kepada pasukannya, siapa diantara mereka yang sejak balighnya hingga sekarang pernah meninggalkan shalat wajib untuk duduk, tidak ada satupun pasukan yang duduk. kemudian beliau berkata lagi, siapa diantara mereka yang sejak balighnya hingga sekarang pernah meninggalkan shalat sunnah rawatib untuk duduk, ada sebagian mereka yang duduk dan sebagian lainnya tetap berdiri, kemudian beliau berkata lagi, siapa diantara mereka yang sejak balighnya hingga sekarang pernah meninggalkan shalat tahajud untuk duduk, semua pasukannya duduk, hingga hanya sang panglima saja yang berdiri. dan akhirnya beliaulah yang menjadi imam shalat mereka.


atau sumber lain mengatakan bahwa setengah dari pasukan beliau tidak pernah meninggalkan shalat tahajud selain diri beliau yang tidak pernah meningglakan shalat tahajud dan sunnah rawatib sejak balighnya hingga wafatnya.

tapi pada umumnya, dari mulai sumber yang bisa dipertanggungjawabkan sampe yg belum bisa, mengatakan bahwa beliau memiliki prestasi yang patut diakui dalam hal menjaga shalat wajib maupun sunnah..

hal ini menggambarkan kualitas keshalihan dari panglima pasukan yaitu Muhammad Al-Fatih dan pasukannya, bahwa mereka begitu berusaha menjaga sunnah Rasulullah.

kemudian ada kisah yang juga menarik dalam pembebasan Konstantinopel, yaitu saat armada Muhammad Al-Fatih yang harus melewati sebuah celah yang bernama golden horn agar dapat mendekati benteng terlemah Konstantinopel.


sebelumnya perlu diketahui bahwa benteng konstantinopel terdiri dari 3 lapis yang sangat sulit untuk ditembus. Pada saat peperangan tersebut, ada seorang ahli persenjataan asal Hungaria yang bernama Urban yang mempunyai sebuah teknologi meriam yang disebut basilic, dimana saat itu meriam masih sangat jarang digunakan. pada awalnya basilic ini ditawarkan kepada kaisar konstantinopel, namun karena harga yang ditawarkan terlalu mahal, maka ia ditolak, dan akhirnya ia tawarkan kepada Sultan Muhammad al Fatih yang lalu membelinya dengan harga 4 kali harga yang ditawarkan. (ckckck...kaya bener ni sultan..hehe)

kemudian bisa dilihat peta golden horn di atas ya...

golden horn sebagai sebuah celah di perairan pun juga merupakan pelabuhan alam, bila kapal-kapal pasukan Utsmani dapat menembus itu, maka mereka akan mendapatakan jarak tembak yang sangat baik untuk menembakkan meriam basilic mereka dan menghancurkan benteng konstantinopel. namun sayangnya celah golden horn ini telah dipasangi rantai dibawah permukaan airnya, sehingga kapal perang kecilpun tidak bisa melewati wilayah perairan ini...(rantainya segede apa ya??)

dan sampailah pada sebuah kisah heroisme yang sangat, sebagaimana setiap pasukan Muslim biasanya selalu memiliki kisah heroismenya sendiri-sendiri..Apa yang dilakukan oleh Muhammad Al-Fatih untuk mengatasi hal itu ???

beliau mengangkut kapal-kapal perangnya melalui daratan....(Gileee bener!!kapal lewat darat)

dari selat Bosporus 80 kapal-kapal perangnya diangkut lewat daratan, dengan menggunakan semacam rel yang dibuat dari pepohonan (kaya conveyor aja gitu)..(weleh..weleh...weleh...)

hingga akhirnya mereka dapat mencapai titik yang bagus untuk menghancurkan benteng konstantinopel...

dan membebaskan kota konstantinopel yang saat itu berada dibawah kekaisaran Byzantium..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar